Tentang Personalizer Vaporizer
AREA KHUSUS 18 TAHUN KEATAS
Personal Vaporizer dikenal dengan berbagai sebutan, mulai rokok elektrik, shisha elektrik, shisha pen, dll. Personal Vaporizer telah mengalami perkembangan yang sangat jauh dari rokok elektrik yang kita kenal pada awal mula booming di Indonesia, sekitar tahun 2008-2010. Inti dari Personal Vaporizer adalah alat dimana cairan e-liquid khusus dirubah menjadi uap yang dapat dihirup, menimbulkan efek seolah-olah kita sedang merokok. Kami akan menjelaskan tentang Personal Vaporizer dalam tulisan ini, apabila kalian malas membaca, come to our offline PV Store.

Beberapa penelitian menyebutkan terdapat zat karsinogen yang dihasilkan dalam uap Personal Vaporizer, membuat kebanyakan media mengambil kesimpulan prematur yang menyatakan bahwa Personal Vaporizer 10 kali lipat lebih berbahaya daripada rokok elektrik. Namun bagi kalian yang mau melihat bagaimana pemberitaan tersebut dibuktikan salah, dengan cara dipecah menjadi sebuah pemahaman yang lebih menyeluruh, didukung dengan fakta-fakta yang valid, silahkan klik disini.
Penelitian independen yang dilakukan Public Health England, excecutive agentdari Departemen Kesehatan di United Kingdom menyatakan bahwa personal vaporizer lebih sekitar 95% lebih aman dari rokok konvensional. (detail lebih lanjut dari penelitian ini dapat dilihat disini)

Keberadaan nikotin dalam e-liquid sifatnya opsional, jadi kita dapat memilih e-liquid yang tidak mengandung nikotin. Namun bagi perokok aktif, disarankan memulai dari yang mengandung nikotin terkebih dahulu untuk mempermudah proses berhenti merokok. Belum pernah ada satupun penelitian yang menunjukan bahwa nikotin bersifat mematikan. Nikotin adalah zat adiktif yang terkadung dalam rokok, yang membuat seolah-olah kita membutuhkan sebatang rokok, padahal candu kita yang sebenarnya adalah nikotin. Jadi kandungan nikotin dalam Personal Vaporizer akan membantu kita mengontrol tingkat kecanduan kita terhadap nikotin, sehingga suatu saat kita bisa perlahan-lahan melepaskan diri dari kecanduantersebut dengan menurunkan kadar nikotin dalam liquid yang digunakan.

Bahaya dari Personal Vaporizer masih diteliti oleh banyak ilmuwan, namun mayoritas studi yang dilakukan menghasilkan kesimpulan sementara bahwa Personal Vaporizer mengandung sedikit sekali bahaya, jauh dibawah rokok konvensional, dalam kadar yang tidak mematikan. Berbagai macam studi juga belum ada yang menemukan efek berbahaya nyata dari uap Personal Vaporizer bagi orang di sekitar. Namun klaim-klaim tersebut masih banyak diperdebatkan karena belum ada studi mendalam yang dilakukan untuk meneliti dampak jangka panjang dari PV. Mengambil contoh di negara tetangga, Singapura melarang total penggunaan Personal Vaporizer di negaranya, sedangkan di Malaysia Personal Vaporizer banyak digunakan. Inggris menjadi negara yang sangat mendukung gerakan Personal Vaporizer. Jadi, be a smart buyer dan carilah informasi dulu sendiri sebelum membeli. (Perlu diingat juga adanya benturan kepentingan-kepentingan tertentu yang mempengaruhi pemberitaan tentang efek dari Personal Vaporizer. Saya sarankan carilah informasi dari beberapa sumber berbeda yang dapat dipercaya)
Personal Vaporizer adalah sebuah solusi hemat untuk berhenti merokok, dibandingkan dengan metode medis lainnya. Banyak sekali konsumen kami yang berhenti merokok dikarenakan menggunakan alat dan liquid yang paling murah sekalipun. Para pengguna Personal Vaporizer hanya merasakan efek baik dari berhenti merokok, dan tidak merasakan efek negatif apapun selama menggunakannya.
M
ari berhitung pengeluaran yang akan timbulapabila kalian mau mulai menggunakan Personal Vaporizer untuk berhenti merokok. Alat paling murah yang dijual di toko kami seharga Rp. 300.000 satu paket. Apabila diasumsikan kalian merokok satu bungkus sehari, maka kemungkinan besar dalam dua (2) minggu / 14 hari, kalian akan menggunakan 30ml e-liquid dan satu buah coil. Harga menengah untuk keduanya adalah Rp. 100.000 (e-liquid) ditambah Rp. 40.000 (Coil). Jadi dalam dua (2) minggu kita hanya akan menghabiskan Rp.140.000 (perlu diingat jumlah ini sifatnya variatif, tergantung seringnya pemakaian). Bandingkan dengan Rokok Konvensional yang satu bungkusnya kita asumsikan rata-rata seharga Rp. 20.000, yang berarti dalam dua (2) minggu kita harus mengeluarkan Rp. 280.000 untuk membeli Rokok (perlu diingat dampak buruknya bagi kesehatan, tentunya menghabiskan biaya jauh lebih mahal daripada harga rokok itu sendiri). Berarti kita menghemat Rp. 140.000/14 hari, Rp. 10.000/hari, Rp. 300.000/bulan, dan dalam waktu sekitar satu (1) bulan harga pembelian alat akan tertutupi. Dan bonus terbaiknya adalah, kalian berhenti merokok!
.
Rasakanlah keajaiban hidup tanpa rokok sekarang. Ingat, senin harga naik
.

Rasakanlah keajaiban hidup tanpa rokok sekarang. Ingat, senin harga naik
0 Saran anda ?:
Post a Comment