Tiga negara paling sengsara di dunia
Indonesia berada di peringkat 83 dalam daftar 100 negara bahagia di dunia yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Walau tidak terlalu bahagia, posisi Indonesia rupanya masih lumayan dibanding tiga negara asal Afrika ini. Togo, Benin, dan Republik Afrika Tengah jadi urutan paling bontot negara-negara paling susah sedunia.
Majalah Time melaporkan, Sabtu (7/4), delapan negara Benua Afrika masuk daftar sepuluh besar negara paling susah. Togo memuncaki peringkat itu. Warga negara bekas jajahan Prancis di Afrika Barat itu merasa paling sengsara di dunia ini.
Kemiskinan parah merupakan sebab utama rendahnya kebahagiaan negara asal pesepakbola kondang Emmanuel Adebayor itu. Hampir 90 persen dari total populasi warga Togo mengalami kelaparan dan ancaman kematian. Situasi ini merupakan imbas gonjang-ganjing politik yang menyebabkan perang saudara sejak 1967.
Masalah serupa melanda Benin dan Republik Afrika Tengah. Situasi keamanan yang tidak menentu membikin warga negara itu merasa sengsara.
PBB melansir peringkat kebahagiaan warga dunia itu di Kota New York Amerika Serikat dua hari lalu, berdasar survei lembaga Gallop.
Penyusunan daftar menggunakan metode tanya jawab indeks Cantrill. Beberapa aspek yang diukur diantaranya kepuasan warga terhadap layanan negara dan kepuasan terhadap taraf hidup mereka.
PBB menjelaskan daftar kebahagiaan warga sebuah negara rupanya tidak terkait dengan tingkat pendapatan nasional. Ada banyak faktor yang membuat seseorang bahagia, meliputi jaminan kesehatan, kondisi lingkungan yang asri, sampai layanan pendidikan yang baik.
Itu sebabnya negara paling bahagia di Benua Asia malah Bhutan, bukan Singapura atau Hong Kong. Sementara negara yang penduduknya paling bahagia di dunia menurut survei itu adalah Denmark.
Majalah Time melaporkan, Sabtu (7/4), delapan negara Benua Afrika masuk daftar sepuluh besar negara paling susah. Togo memuncaki peringkat itu. Warga negara bekas jajahan Prancis di Afrika Barat itu merasa paling sengsara di dunia ini.
Kemiskinan parah merupakan sebab utama rendahnya kebahagiaan negara asal pesepakbola kondang Emmanuel Adebayor itu. Hampir 90 persen dari total populasi warga Togo mengalami kelaparan dan ancaman kematian. Situasi ini merupakan imbas gonjang-ganjing politik yang menyebabkan perang saudara sejak 1967.
Masalah serupa melanda Benin dan Republik Afrika Tengah. Situasi keamanan yang tidak menentu membikin warga negara itu merasa sengsara.
PBB melansir peringkat kebahagiaan warga dunia itu di Kota New York Amerika Serikat dua hari lalu, berdasar survei lembaga Gallop.
Penyusunan daftar menggunakan metode tanya jawab indeks Cantrill. Beberapa aspek yang diukur diantaranya kepuasan warga terhadap layanan negara dan kepuasan terhadap taraf hidup mereka.
PBB menjelaskan daftar kebahagiaan warga sebuah negara rupanya tidak terkait dengan tingkat pendapatan nasional. Ada banyak faktor yang membuat seseorang bahagia, meliputi jaminan kesehatan, kondisi lingkungan yang asri, sampai layanan pendidikan yang baik.
Itu sebabnya negara paling bahagia di Benua Asia malah Bhutan, bukan Singapura atau Hong Kong. Sementara negara yang penduduknya paling bahagia di dunia menurut survei itu adalah Denmark.
0 Saran anda ?:
Post a Comment